Permintaan Terakhir Siti Masropah Sebelum Ditemukan Tewas Berpelukan dengan Suami

Loading...

 Siti Masropah (22), korban longsor yang tewas bersama suaminya, Muhamad Hendri (21), sempat menolak imbauan sang ayah untuk berhenti mampir di rumah saat hujan melanda kampung Kanoman, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Selasa (8/10/2019) sore sekitar pukul 17.00 WIB.


Ia memilih untuk tetap pulang ke rumah karena kondisi baju yang sudah basah kuyup.


"Saya bilang mampir dulu berteduh ke rumah, ia bilang tanggung baju sudah basah," kata Misbah (41), ayah Siti.

Misbah menduga anaknya tersebut baru sampai ke rumahnya di Kampung Cirawa yang berjarak sekitar 3 kilometer dari rumahnya saat longsor menerjang dan menimbun anaknya.

Longsor diperkirakan terjadi pukul 18.00 WIB.

Hendrik dan Siti adalah sepasang pengantin baru tewas tertimbun longsor

Misbah menceritakan, sehari sebelumnya, Siti sempat berujar ingin mandiri berusaha dan memiliki peternakan sendiri.

"Kami sempat kumpul makan bersama, ia lalu berujar ingin punya modal untuk membuat usaha peternakan ayam dan tak bekerja pada orang lain," kata Misbah sambil terisak.

Misbah mengatakan, anaknya memilih menempati rumah di Kampung Cirawa karena sudah kosong lumayan lama.

Rumah pengantin baru yang tertimbun longsor di Cianjur.
Rumah pengantin baru yang tertimbun longsor di Cianjur. (Ferri Amiril Mukminin/Tribun Jabar)
Anak ke satu dari empat bersaudara tersebut akhirnya memilih tinggal terpisah dengan dirinya.

Ia mengatakan anaknya baru menikah empat bulan.

Misbah masih mengingat jelas ketika staf desa berlari ke rumahnya mengabarkan rumah anaknya diterjang longsor.

"Saya langsung menuju rumah anak saya, saat itu tubuh langsung lemas, mau menolong juga bagaimana tanah sudah mengubur sebagian rumah anak saya," kata Misbah.

Misbah mengatakan, warga lainnya meminta Misbah menjauh karena rumah makin miring dan tanah masih bergerak.

Misbah mengatakan, warga lain mulai berdatangan dan hanya bisa melihat dari jauh sebelum aparat datang.

Ditemukan Berpelukan, Dimakamkan Berdampingan

Muhamad Hendrik (21) dan Siti Masropah (21) dimakamkan berdampingan di tempat pemakaman umum Kampung Kanoman, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Rabu (9/10/2019) pagi.

Keduanya merupakan korban bencana longsor di Cibeber, Kabupaten Cianjur, kemarin petang.

Semua kerabat dan warga kampung yang turut mengantar kedua korban ke tempat peristirahatan terakhir.

Pemakaman korban longsor di Cianjur. Kedua korban dimakamkan berdampingan
Pemakaman korban longsor di Cianjur. Kedua korban dimakamkan berdampingan. (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)
Mereka terlihat bersedih melihat pasangan muda yang tewas tertimbun longsor tersebut dimakamkan berdampingan.

Camat Cibeber, Ali Akbar, mengatakan pasangan suami istri ini ditemukan sedang berpelukan setengah berjongkok diduga menghindari dan ingin berlindung dari tumpukan tanah.

Keduanya berhasil dievakuasi setelah tim gabungan tiga jam melakukan penggalian tanah.

"Hari ini kami datang ke lokasi bersama dengan Kepala Dinas Sosial untuk melakukan tahapan pemberian bantuan," kata Ali, Rabu (9/10/2019).

Saksi Lihat Cahaya Hijau

Longsor menewaskan pasangan muda baru menikah Hendrik (21) dan Siti Masropah (21), di Kampung Cirawa, RT 01/11, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Selasa (8/10/2019).

Beberapa kejadian di luar nalar sempat disaksikan warga di lokasi saat kejadian longsor mendorong dan menimbun beberapa rumah.

Lokasi kejadian saat longsor melanda gelap gulita.

Lampu padam sejak sore hari di sekitar kampung karena hujan deras disertai angin kencang.

Namun dalam kondisi gelap gulita, seorang saksi mata sempat melihat cahaya yang ikut bergerak saat rumah tertimbun.

"Cahaya itu berwarna hijau, bergerak bersama tanah," ujar Iwan Setiawan (39), kerabat korban yang rumahnya juga ikut tertimbun.

Iwan mengatakan ia beserta istri dan anaknya selamat dari timbunan tanah.

Saat kejadian ia baru saja selesai memberi makan ternak dombanya di belakang rumah.

"Jadi saya sedang berada di luar rumah dan bisa melihat cahaya itu karena sekeliling gelap gulita," kata Iwan.

Muhamad Hendrik dan Siti Masropah, pasangan suami istri yang te
Muhamad Hendrik dan Siti Masropah, pasangan suami istri yang tewas tertimbung longsor. (istimewa)
Iwan mengatakan, ia langsung berteriak memanggil anak istrinya untuk keluar rumah ketika tanah terasa bergerak disertai suara gemuruh.

Setelah anak dan istrinya keluar, Iwan lalu memanggil Hendrik bersama istrinya untuk keluar rumah.

"Kondisi setelah itu gelap, saya memanggil Hendrik dan istrinya untuk keluar rumah, tapi tak ada jawaban dari dalam rumah, ternyata tanah sudah masuk ke dalam kamar," kata Iwan sambil terisak di lokasi pemakaman.

Selain cahaya, warga juga banyak melihat ular belang di lokasi dan tanah yang tiba-tiba meninggi dari bawah di halaman rumah korban. (Ferri Amiril Mukminin)

Tags Siti MasropahMuhamad HendriKecamatan CibeberDesa Kanoman
Berita Terkait :#Bencana Longsor di Cianjur
FOTO-FOTO Siti dan Hendri Sebelum Tewas Kena Longsor Cianjur, Cinta Pengantin Baru Berakhir Tragis pengantin-cianjur-terkubur-longsor.jpg
Siti dan Hendri, Pengantin Tewas Berpelukan Akibat Longsor Cianjur, Orangtua Sempat Larang Pulang siti-dan-hendri-korban-longsor-cianjur.jpg
Detik-detik Longsor Cianjur Menakutkan, Ada Ular dan Cahaya Hijau di Kegelapan, Tanah Jadi Meninggi detik-detik-longsor-cianjur.jpg
Dua Korban Tewas Tertimbun Longsor Ternyata Pasangan Suami Istri yang Baru Menikah korban-longsor-di-kampung-rawa-desa-kanoman-cibeber-cianjur-08102019-ditemukan.jpg
BREAKING NEWS - Longsor, Dua Warga Cianjur Tewas Tertimbun, Proses Evakuasi Terkendala Penerangan longsor-di-kampung-rawa-desa-kanoman-kecamatan-cibeber-cianjur-08102019.jpg
Editor: Ravianto
Sumber: Tribun Jabar

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Permintaan Terakhir Siti Masropah Sebelum Ditemukan Tewas Berpelukan dengan Suami, https://jabar.tribunnews.com/2019/10/10/permintaan-terakhir-siti-masropah-sebelum-ditemukan-tewas-berpelukan-dengan-suami?page=all.

Editor: Ravianto

Loading...
LihatTutupKomentar